Sejarah Singkat
Mocaf merupakan produk tepung dari singkong yang termodifikasi.
Modifikasi singkong pada mocaf dilakukan dengan cara fermentasi oleh
bakteri asam laktat. Fermentasi yang dilakukan mengubah karakteristik tepung
sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan.
Mocaf ditemukan oleh Prof. Ir. Achmad Subagio, M.Agr. dari
Universitas Jember. Achmad Subagio terinspirasi dari pengolahan kentang di
Belanda menjadi beberapa jenis tepung dan pati yang dapat digunakan sebagai
bahan baku berbagai makanan. Beliau ingin menjadikan singkong yang merupakan
pangan lokal dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tujuan awal dari
pembuatan mocaf ini adalah untuk menyejahterakan petani singkong.
Proses pembuatan
Pembuatan mocaf dilakukan dengan cara fermentasi anaerob oleh
bakteri asam laktat. Fermentasi mocaf terjadi pada saat perendaman chips ubi kayu.
Pada saat itu, bakteri asam laktat menghasilkan enzim pektinolitik dan
selulolitik yang mendegradasi polisakarida pada ubi kayu menjadi karbohidrat
sederhana yang lebih mudah dicerna. Bakteri asam laktat yang memakan
karbohidrat sederhana tersebut juga menghasilkan asam-asam organik, terutama
asam laktat yang juga mempengaruhi karakteristik tepung yang dihasilkan.
Proses fermentasi menghasilkan tepung dengan viskositas,
kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kelarutan yang lebih tinggi. Selain itu,
proses fermentasi juga menghilangkan cita rasa singkong pada tepung hingga 70%.
Oleh karena itu, ketika digunakan sebagai bahan baku pangan cita rasa singkong
sudah sangat berkurang. Saat proses fermentasi juga terjadi penghilangan
komponen penimbul warna dan protein yang menyebabkan warna coklat ketika
pengeringan, sehingga warna mocaf lebih putih dari pada tepung singkong biasa.
Proses pembuatan mocaf dapat dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan starter.
Pada ubi kayu sudah terdapat bakteri asam laktat yang tumbuh secara alami,
sehingga fermentasi dapat dilakukan secara spontan. Akan tetapi, adanya starter dapat
mempercepat proses fermentasi menjadi hanya 10 jam dibanding fermentasi spontan
yang memerlukan waktu hingga 3 hari.